Medan Perang Proxy Abad ke-21

 


🔥Siapa Sebenarnya yang Berperang, dan Apa yang Diperebutkan?

📜 1. Awalnya Bukan Perang Proxy: Arab Spring dan Runtuhnya Legitimasi

Konflik Suriah berawal dari protes damai pada 2011, saat gelombang Arab Spring melanda Timur Tengah. Rakyat menuntut demokrasi dan penggulingan rezim Bashar al-Assad yang telah berkuasa puluhan tahun secara dinasti.

Namun berbeda dengan Tunisia atau Mesir, Assad menolak mundur dan menindas demonstrasi dengan kekuatan militer, hingga konflik berubah menjadi perang saudara.

🎭 2. Siapa Lawan Siapa? Simpelnya: Semua Lawan Semua

Yang membuat Suriah rumit adalah banyaknya kelompok bersenjata dengan agenda berbeda, baik lokal maupun asing. Berikut ringkasannya:

PihakMotif dan Dukungan

Rezim Bashar al-Assad - Bertahan di kekuasaan; didukung Rusia, Iran 
Oposisi Moderat - Menuntut reformasi; didukung Turki, Barat
ISIS / Al-Qaeda (HTS) - Membentuk negara Islam; musuh semua pihak
Kurdi (YPG/SDF) - Otonomi wilayah Kurdi; didukung AS
Turki - Menghancurkan milisi Kurdi;
zona aman di utara
Rusia - Menjaga pangkalan dan pengaruh geopolitik
Iran (dan Hizbullah) - Memperkuat poros Syiah dan akses ke Lebanon
AS dan Koalisi Barat - Menghancurkan ISIS, batasi pengaruh Iran & Rusia

🎯 3. Mengapa Suriah Jadi Medan Perang Proxy?

💡 a. Letak Geopolitik Strategis

Suriah berada di jantung Timur Tengah, berbatasan dengan Irak, Turki, Yordania, Israel, dan Lebanon.

Jadi “panggung ideal” untuk proyeksi kekuatan Iran, Rusia, Turki, dan AS.

💡 b. Poros Iran–Suriah–Hizbullah

Iran ingin mempertahankan jalur darat dari Teheran → Baghdad → Damaskus → Beirut.

Ini penting untuk mengalirkan senjata dan pengaruh ke Hizbullah (musuh utama Israel).

Jika Assad tumbang, jalur itu bisa terputus.

💡 c. Pangkalan Militer Rusia

Rusia punya pangkalan angkatan laut di Tartus (satu-satunya di Mediterania).

Kehilangan Assad = kehilangan pangkalan + pengaruh di dunia Arab.

Rusia juga ingin membuktikan bahwa mereka bisa menjaga sekutu, tak seperti Barat di Libya.

💡 d. Kepentingan AS dan Sekutu

AS ingin:

Menghancurkan ISIS.

Menghadang ekspansi Iran.

Menjaga pengaruh di kawasan.

AS mendukung Kurdi, meskipun ini membuat marah Turki, sekutunya di NATO.

💡 e. Persaingan Sunni vs Syiah

Perang ini juga jadi perpanjangan konflik sektarian:

Iran (Syiah) mendukung Assad (Alawi/Syiah minoritas).

Arab Saudi dan Turki (Sunni) mendukung oposisi.

Konflik Suriah jadi panggung pertarungan teologis dan geopolitik regional.

💰 4. Apa yang Sebenarnya Diperebutkan?

🔹 a. Kontrol Wilayah dan Pengaruh

Siapa yang menguasai Suriah, bisa mengontrol rute perdagangan, jalur energi, dan proyeksi militer di kawasan.

🔹 b. Sumber Daya Alam

Minyak dan gas di timur laut Suriah, meskipun tidak besar, tetap jadi sumber pendanaan penting bagi semua faksi.

Jalur pipa potensial ke Eropa juga sempat jadi faktor sengketa diam-diam.

🔹 c. Legitimasi Politik Global

Bagi Rusia: pembelaan terhadap Assad adalah bukti bahwa mereka bisa melindungi sekutu dan melawan hegemoni AS.

Bagi Barat: Assad dianggap diktator brutal, dan penggulingannya menjadi simbol keberhasilan nilai-nilai demokrasi.

🔥 5. Siapa yang Diuntungkan? Siapa yang Kalah?

✅ Yang (Sementara) Diuntungkan:

Rusia & Iran: Assad tetap berkuasa.

Turki: Punya zona aman dan melemahkan Kurdi.

AS: ISIS dihancurkan, walau pengaruhnya berkurang.

❌ Yang Rugi Besar:

Rakyat Suriah:

Lebih dari 500.000 tewas.

6 juta pengungsi ke luar negeri.

Infrastruktur hancur total.

Stabilitas regional:

Menyulut ekstremisme dan migrasi besar-besaran ke Eropa.

🧠 Kesimpulan:

Konflik Suriah berawal dari protes rakyat, tapi kemudian berubah menjadi ajang pertarungan kekuatan besar, ideologi sektarian, dan kepentingan strategis global.

Dalam perang seperti ini, peluru boleh datang dari berbagai arah, tapi yang selalu jadi korban tetap satu: rakyat sipil.

---

📘 DISCLAIMER

Tulisan ini tidak berpihak pada blok manapun, baik Timur maupun Barat, Syiah atau Sunni, rezim atau oposisi. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran strategis dan obyektif berdasarkan sejarah, geopolitik, dan kepentingan regional-global yang bermain dalam konflik Suriah.
---